Tuesday, January 15, 2008

Nge-blog Dengan XLBlackBerry Yuk !

Tak dapat disangkal, demam pemakaian BlackBerry sudah mulai menjalar kemana mana, terutama bagi komunitas bisnis yang membutuhkan media berkomunikasi yang efektif. Bagi komunitas bisnis tersebut, BlackBerry sudah sudah bukan barang yang aneh lagi. Ia menjadi segal-galanya. Ibaratnya "benda mungil" ini sudah menjadi istri pertama, mengalahkan "istri sebenarnya". Kemanapun dia pergi, benda ini harus selalu berada di dekatnya. Dia sudah menjadi semacam "candu", karena penggunanyapun sudah demikian terang-terangan menyatakan " I'm Addicted by BlackBerry ", seperti yang diungkapkan oleh beberapa temen-temenku pengguna BlackBerry, termasuk temanku Mas Warih , yang dijuluki oleh temen-temen di tempat kerjaku sebagai Mr. BlackBerry.

Apa sih sebenarnya yang membuat orang sampai menjadi kecanduan dengan BlackBerry? Kalau pertanyaan ini dialamatkan ke para pengguna BlackBerry, maka akan muncul lebih dari seribu daftar alasan kenapa mereka menjadi demikian terpesona dengan BlackBerry. Mulai dari model handsetnya yang sudah mulai stylish mengikuti perkembangan, tingkat keamanan data, sistem kompresi data, layanan push emailnya, kemampuan membuka berbagai jenis attachment, sampai harga layanan/service BlackBerry nya sendiri yang sudah mulai terjangkau.

Yang jelas, berbagai kelebihan BlackBerry diatas itulah yang membedakan BlackBerry dengan layanan push email dari smart phone lainnya. Di lihat dari sisi pengguna, memang harus diakui bahwa pengguna layanan BackBerry saat ini masih terbatas pada kalangan tertentu. Terbatasnya pemakai BlackBerry pada kalangan tertentu ini, menurut aku sebenarnya bukan karena BlackBerry kalah fiturnya dibandingkan dengan jenis smart phone lainnya, tetapi lebih dikarenakan orang yang belum tahu banyak mengenai BlackBerry sendiri termasuk fitur-fitur yang dimilikinya, padahal kalau dah pada nyobain, ditanggung deh "mak nyuusss" bakal ketagihan. Dah banyak lho contohnya, termasuk aku he...he...!

Salah satu kelebihan BlackBerry, yang aku pengin coba bagi pengalaman dengan temen-temen adalah layanan push emailnya, yang bisa dimanfaatkan untuk "Mobile Blogging" bagi para blogger. Kemarin, aku sudah iseng-iseng coba layanan BlackBerry ini untuk memposting cerita atau tulisan di blogku ini, dan seperti yang kamu lihat. Tokcer, dan top bgt banget deh... Dengan langsung melakukan compose email, bikin materi textnya dan masukkan attachment photonya terus kirim emailnya ke mobile blogger. Wessss... gak sampai 2 menit, materi text berikut photo atau imagenya dah terpampang di blogku deh. Dan tahu nggak untuk bikin real time update blog dengan BlackBerry ini, caranya gampang banget kok, tinggal ngatur settingannya aja di Blog kita.

Memang harus diakui kalau untuk melakukan mobile blogging ini, bisa lewat sms ataupun menggunakan smart phone lainnya. Tapi harus diingat, kalau kita pengin melakukan update blog kita dengan sms ataupun dengan smart phone lainnya secara berulang-ulang, berapa duit yang harus kita keluarkan.? Berani taruhan, pasti akan sangat mahal alias gak efisien terutama bagi yang kantongnya pas-pasan. So, kalau menurut aku tetep aja BlackBerry yang paling OK, apalagi kalau menggunakan layanan XL BlackBerry. Dengan hanya berlangganan Rp. 199.000 sebulan, kita bisa melakukan push email, meng-update blogging, bahkan browsing berulang-ulang sampai bosen, tanpa khawatir dikasih tagihan, yang bikin jantung copot. Jadi kemanapun, dan dimanapun dengan adanya dukungan cakupan jaringan layanan XL yang sudah luas, kita gak perlu khawatir, pasti akan nyambungterus. Nge-blog pun bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun kita mau. Jadi tunggu apalagi.? Yuuk Nge-blog pakai XL BlackBerry.


Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network

Wednesday, January 2, 2008

Membangun Hubungan dengan Pelanggan

Tahun baru semangat baru. Nah sekarang saya ingin membahas topik mengenai “jualan”. Di dalam hidup kita ini, pasti pernah menjadi bagian dari proses “jualan. Entah sebagai penjual atau sebagai pembeli, tapi yang jelas, bukan sebagai barang yang diperjualbelikan tersebut he..he..:)

Kalau kita sebagai penjual, seringkali kegagalan kita dalam menjual atau menawarkan produk ataupun layanan kepada calon pelanggan tidak dikarenakan produk/layanan tersebut jelek atau tidak disukai oleh pelanggan tersebut, tetapi lebih banyak disebabkan karena gagalnya menjalin atau membangun relationship yang baik dengan pelanggan itu sendiri. Bahkan salah satu data penelitian menyebutkan bahwa 70% dari keberhasilan seorang sales tergantung dari keberhasilannya di dalam mengelola diri (self management) serta menjalin relationship dengan orang lain, baru yang 30% -nya karena kemampuan teknis yang dimilikinya. Ini artinya bagi para sales ataupun sales manager selalu dituntut untuk selalu “focus “ pada pelanggan/calon pelanggan.

Bahkan, Ted Levitt salah satu marketing guru di Harvard pernah mengatakan bahwa “ tujuan dari suatu kegiatan bisnis pada dasarnya adalah mendapatkan dan mempertahankan pelanggan dan ini ibarat sebuah perkawinan. Seberapa bagus perkawinan tersebut sangat tergantung dari bagaimana relationship yang ada diantara kedua belah pihak tersebut dapat dikelola dengan baik “

Sebagai seorang penjual/sales yang profesional, kita tidak sekedar menjual suatu produk saja (to sell) tetapi kita juga melayani (to serve) orang lain. Disini dituntut adanya suatu “kepercayaan” (trust). Pada saat dua pihak saling percaya dan akan melakukan suatu hubungan bisnis, maka tentunya kedua belah pihak tersebut akan saling berupaya untuk mewujudkan jalinan hubungan bisnis tersebut. Nah lalu apa saja hal-hal yang dapat kita lakukan sebagai seorang sales untuk dapat membangun hubungan/relationship yang erat dengan pelanggan kita..? Berikut ini aku cuplikkan text aslinya mengenai beberapa saran yang disampaikan oleh Tom Reilly, seorang pakar dibidang pelatihan mengenai sales.

As a salesperson, there are a number of things you can do to build your relationship with your customer.

  • Listen more than you talk. You’ve been blessed with two ears and two eyes and only one mouth. God was telling you to watch and listen a lot more than you talk. The sweetest sound to the customer’s ears is his or her own voice, not yours.
  • Perform acts of consideration. Look for ways to demonstrate your concern for the customer. If the customer’s child does something significant and his or her name appears in the newspaper, send the customer an extra copy of it with a nice note. Send thank-you cards to let the customer know that you appreciate his or her business. It’s the little things that count.
  • Use entertainment to your advantage. One director of purchasing told me that he liked to use entertainment with salespeople to get an inside look at what the salesperson was really like. Going to a restaurant and watching how the salesperson treated servers told the buyer what he was really dealing with.
  • Offer preferential treatment for your top customers. Many companies establish customer loyalty programs for their frequent buyers. You may also rely on these “special” customers as an advisory council for your business. This treatment signals to customers that you value their input as well as the relationship.As a rookie salesman, a buyer told me that my job was to make him a hero. Everything I did in his account had the specific purpose of making him look good. The bargain he struck with me was that if I made him look good he would help me look good.
  • Fully immerse yourself in the buyer’s business. Become part of their culture. During the great flood of ’93, I saw salespeople fill sandbags with their customers before the flood hit and help customers clean up after the flood was over. That’s a sight your customers will never forget: Vendor salespeople standing over sand bags, sweaty and dirty, helping customers try to salvage their business.
  • Offer your customers business-building ideas. When you help them grow their businesses, you are part of their profit stream. This value added approach tells the customer that you are genuinely interested in their success and want to help them achieve as much success as they desire.
  • Deliver proactive customer service. Being proactive with customers means never having to say you’re sorry. Anticipate and act in advance of problems to nip them in the bud. The customer may never know that you fixed a problem before it affected them, but you know—you hear the inner applause.

Kalau temen-temen pengin tahu lebih banyak mengenai Tom Reilly, coba aja masuk ke www.tomreillytraining.com

Moga-moga artikel ini bisa bermanfaat bagi temen-temen semua.

Salam

HW